But, kemarin berbeda. Gua yang biasanya nonton acara lawakan terfavorit versi sebuah acara “award”, mendadak malas mengalami kejang leher dan mata dan kemudian memutuskan menonton sonetron bersama mama di ruang tengah. Waktu itu masih jam 8 malam, dan mama menonton sinetron tentang 2 anak remaja yang dihubungkan karena hal – hal keluarga yang berbau ribet. Nah, terakhir gua menonton sinetron ini adalah sekitar seminggu 3 hari yang lalu, yang artinya gua ketinggalan sebanyak 3 episode karena sinetron ini kejar tayang.
3 hari yang lalu, pemeran bapak si salah satu pemeran utama remaja cewek ini dikabarkan meninggal. Tapi yang kemudian gua lihat adalah, kalau ternyata si bapak ini hidup dan ada lagi orang yang menyerupai si bapak ini yang berniat jahat untuk menguras kekayaan si remaja. Tipikal sinetron lah ya… gua bingung dong, wajarkan kalau gua bertanya dengan nada spontan, “kok ayahnya idup lagi mam??”. Dan dijawab dengan tatapan mata elang tengah mencari mangsa di pasar daging. Ya gua akhirnya diem lagi.
Sinteron berakhir di pukul 9 malam dengan kata “bersambung” di tengah bawah layar. Well, gua masih duduk disamping mama sambil meneyruput kopi susu gua dan mama memindahkan channel Tv, menunju sinteron ke 2 yang ternyata kini sudah berlanjut hingga seri ke-5. Gua terakhir menonton sinetron ini seminggu yang lalu, dan membuat gua ketinggalan 7 episode karena sinetron ini juga kejar tayang.
Dan kalian tau apa yang disuguhkan ?? terakhir gua tonton, suami si pemeran utama itu meninggal dengan tragis karena didorong oleh paman kandung si suami pemeran utama yang ingin (sekali lagi) menguras harta si suami pemeran utama. Dan sekarang, yang gua tonton adalah, si suami pemeran utama masih hidup, amnesia, dan menjadi istri pemeran antagonis cewek yang berkonpirasi menguasi harta si suami pemeran utama. WHAT?!!
Padahal, jelas – jelas terakhir gua tonton, si suami pemeran utama itu didorong ke jurang di sebuah perkebunan teh yang sepi. Mobilnya juga di masupin ke dalam jurang. Dan ketika keluarga korban kesana, ditemukan jasad seorang pria yang mukanya tidak bisa dikenali lagi, memakai arloji yang sama dengan yang dipakai si suami pemeran utama.
Please deh… ada berapa kemungkinan sih di dunia ini, 2 orang yang mirip banget, baik raga, suara dan tingkah laku ?? atau, disebuah jurang perkebunan teh yang dianggap cocok buat melakukan pembunuhan, di buang juga mayat laki – laki dengan ukuran badan yang pas lalu memakai arloji yang sama?? Enggak masuk akal buat gua.
Kenapa kita enggak buat sinetron yang kaya Negara – Negara di luar ?? kaya
Gua berfikir, apa ini tandanya udah enggak ada lagi yang membuat sinetron dari segi “seni”nya ?? tapi mencari materi dan popularitas?? Acting yang dibuat – buat, isi cerita maksa, konflik dibuat cengeng, dll yang menunjukan kalau kita kurang ide ?? please lah… kasian para penonton kalau gitu.
Belum lagi acara reality show yang katanya nyata, tapi malah ada open casting buat maen didalemnya. Pembohongan public abis
Tau enggak, yang parahnya perfilman
Sial… gua jadi emosi kalau udah kaya gini. Gua selalu merasa tengah ditipu mentah – mentah…
renkarnasi mungkin, atau ga ada pemeran lain..
BalasHapuswoyyy.!!!
BalasHapuspakabr loo??
kunjum2 ke blog gu yah
http://rendizone.net/