Kamis, 15 April 2010

Catatan tentang : sinetron oh sinetron..

Ada tiga TV di rumah gua. satu di ruang tengah, stau di kamar mama, satu lagi di counter depan rumah. Nah, kalau sekitar abis magrib sampai hampir tengah malam, itu Tv di ruang tengah yang diposisikan dengan amat nyaman untuk kita para penontonnya menonton, dikuasai oleh mama dengan acara TV yang tak lain dan tak bukan adalah sinetron. Jadi bagi kami, para anak – anaknya yang ingin menonton acara lain, mau tak mau harus mengalah dan menonton di TV lain yang kadang menbuat mata, leher dan banyak bagian tubuh lain mengalami indikasi salah minum obat kalau menontonnya. Soalnya, kalau acara menonton mama kita ganggu, yang terjadi kemudian adalah pecahnya perang dunia rumah tangga dan membuat kami anak – anaknya akan terkena imbas dibentak dan disiniskan selama ampir 4 dekade.

But, kemarin berbeda. Gua yang biasanya nonton acara lawakan terfavorit versi sebuah acara “award”, mendadak malas mengalami kejang leher dan mata dan kemudian memutuskan menonton sonetron bersama mama di ruang tengah. Waktu itu masih jam 8 malam, dan mama menonton sinetron tentang 2 anak remaja yang dihubungkan karena hal – hal keluarga yang berbau ribet. Nah, terakhir gua menonton sinetron ini adalah sekitar seminggu 3 hari yang lalu, yang artinya gua ketinggalan sebanyak 3 episode karena sinetron ini kejar tayang.

3 hari yang lalu, pemeran bapak si salah satu pemeran utama remaja cewek ini dikabarkan meninggal. Tapi yang kemudian gua lihat adalah, kalau ternyata si bapak ini hidup dan ada lagi orang yang menyerupai si bapak ini yang berniat jahat untuk menguras kekayaan si remaja. Tipikal sinetron lah ya… gua bingung dong, wajarkan kalau gua bertanya dengan nada spontan, “kok ayahnya idup lagi mam??”. Dan dijawab dengan tatapan mata elang tengah mencari mangsa di pasar daging. Ya gua akhirnya diem lagi.

Sinteron berakhir di pukul 9 malam dengan kata “bersambung” di tengah bawah layar. Well, gua masih duduk disamping mama sambil meneyruput kopi susu gua dan mama memindahkan channel Tv, menunju sinteron ke 2 yang ternyata kini sudah berlanjut hingga seri ke-5. Gua terakhir menonton sinetron ini seminggu yang lalu, dan membuat gua ketinggalan 7 episode karena sinetron ini juga kejar tayang.

Dan kalian tau apa yang disuguhkan ?? terakhir gua tonton, suami si pemeran utama itu meninggal dengan tragis karena didorong oleh paman kandung si suami pemeran utama yang ingin (sekali lagi) menguras harta si suami pemeran utama. Dan sekarang, yang gua tonton adalah, si suami pemeran utama masih hidup, amnesia, dan menjadi istri pemeran antagonis cewek yang berkonpirasi menguasi harta si suami pemeran utama. WHAT?!!

Padahal, jelas – jelas terakhir gua tonton, si suami pemeran utama itu didorong ke jurang di sebuah perkebunan teh yang sepi. Mobilnya juga di masupin ke dalam jurang. Dan ketika keluarga korban kesana, ditemukan jasad seorang pria yang mukanya tidak bisa dikenali lagi, memakai arloji yang sama dengan yang dipakai si suami pemeran utama.

Please deh… ada berapa kemungkinan sih di dunia ini, 2 orang yang mirip banget, baik raga, suara dan tingkah laku ?? atau, disebuah jurang perkebunan teh yang dianggap cocok buat melakukan pembunuhan, di buang juga mayat laki – laki dengan ukuran badan yang pas lalu memakai arloji yang sama?? Enggak masuk akal buat gua.

Kenapa kita enggak buat sinetron yang kaya Negara – Negara di luar ?? kaya korea yang meski mendayu – dayu karena intinya tentang cinta, tapi mereka original dan enggak mengada – mengada. Atau enggak, sekalian mengada – ngada kaya heroes di amerika yang bener – bener ajaib tapi bikin orang ketagihan ?? kenapa sinteron kita, udah suka niru cerita seri luar negeri terus ditambah plot dan konflik yang aneh dan maksa, juga dibuat seri hingga bernomor 7 sampai 10 mungkin.

Gua berfikir, apa ini tandanya udah enggak ada lagi yang membuat sinetron dari segi “seni”nya ?? tapi mencari materi dan popularitas?? Acting yang dibuat – buat, isi cerita maksa, konflik dibuat cengeng, dll yang menunjukan kalau kita kurang ide ?? please lah… kasian para penonton kalau gitu.

Belum lagi acara reality show yang katanya nyata, tapi malah ada open casting buat maen didalemnya. Pembohongan public abis kan namanya?? Makanya, gua lebih suka nonton film India, korea, atau Taiwan yang sering dihina atau disindir sama banyak remaja lain, daripada nonton sinteron buatan negeri sendiri, tapi kena dikadalin.

Tau enggak, yang parahnya perfilman Indonesia. Sadar enggak kalau genre horror yang banyak menampilkan sisi vulgar banyak beredar?? Atau enggak komedi – komedi jorok ?? masih mending kalau aktingnya pada bagus, ini ?! kayaknya standar jadi artis sekarang itu Cuma butuh cantik atau ganteng, badan bagus dan menjual, sisanya gimana nanti.

Sial… gua jadi emosi kalau udah kaya gini. Gua selalu merasa tengah ditipu mentah – mentah…

Senin, 12 April 2010

pengen balikan sama mantan sindrome...

kemarin saya berjalan - jalan sama mantan saya...
maklum, rindu sudah menggantung dalam dada, jad aja gua sms dan ajakin ketemu. alhamdulilahnya, da masih meng-iyah-kan. so, gua dan dia bersam si emrah yang setia, berangkat ke lembang...
tadinya saya memlih ke cafe i love you, anak bandung tau dong.. cafe di tikungan ke sekian lembang, setelah jembatan yang punya mitos harus lemparin koin kalau lewat situ.. tapi begitu nyampe sana, si matan gua enggak mau, katanya penuh.. so saya tancap gas aja, naek lagi sampa akhirnya mendarat di kios2 kecil samping gracia..
setelah makan, minum, ngerokok, ngobrol kesana - kemari, akhirnya gua ngajak masuk gracia, kan ada tempat asyik yang penuh rumput liar buat liat view (viewnya itu ya kebon teh, rumput lagi, kubangan aer segede danau toba dan hilir mudik remaja bermotor yang nyari tempat buat pacaran)...
sialnya, disana yang ada gua terkenang mampus sampai detik ini. sampai gua muterin lagu - lagu yang mantan gua puterin di sana. sampa akhirnya, ke tahap kerinduan menyiksa saya lagi dan membuat kegilaan saya naek ke taraf paling atas dan membuat jari2 sayaa mencari foto si matan dan menangis sembari pengen balikan lagi.
ini nih, efek jalan2 kecil sama mantan dan berakibat fatal. gua fikir, kalau kangen sama mantan, terus ngajak jalan setidaknya bakal mengurangi sedikitnya dahaga akan kerinduan kita sama mantan. taunya malah sebaiknya, menyiksa abis!!
mana kita dijalan itu malah melakukan hal2 yang biasanya dilakukan saat kita masih jadi sepasang merpati tak ingkar janji. sial!!!!!!
gua jadi berfikir, mungkin kalau kangen sama mnta harusnya gua simpen aja, sampai ntar juga ilang sendiri. bukannya ngajak ketemu, sampai akhirnya sindrome pengen balikan lagi itu balik yah... tapi kadang rasa kangen yang gua rasakan itu sampai bisa bikin merasa menjadi manusia paling bodoh yang pernah terlahir... contohnya, gua bisa saja berfikir sampai berjam-jam, bagaimana caranya loncat dari lantai rumah gua yang palig atas, tanpa berakibat cacat ?? atau gmana caranya gua ngerokok sebatang marlboro tapi enggak abis - abis sampai 2 jam, atau bahkan gmana caranya gua bisa pacaran sama vokalis band ternama...
ini yang ngebuat gua bisa kuat enggak tidur sampai 3 hari lamanya, karena kangen sama mantan....
any idea??